Selasa, 03 Mei 2011

DOA BAPA KAMI

Tuhan Yesus memberi teladan kepada kita untuk berdoa. Doa sudah menjadi nafas pelayananNya, kekuatan dan kuasa untuk melayani dan melakukan kehendak Bapa. Doa Bapa Kami adalah doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri, merupakan doa yang diakui oleh banyak orang sebagai doa yang paling terkenal di seluruh dunia. Di bukit Zaitun, di tempat yang diyakini sebagai tempat Yesus mengajarkan Doa Bapa Kami, kini berdiri sebuah gereja bernama Gereja Pater Nostre, gereja Doa Bapa Kami. Lebih dari 60 bahasa Doa Bapa Kami tertulis di sekeliling dinding gereja, termasuk bahasa Indonesia. Sebenarnya Doa Bapa Kami ini mengandung makna yang amat dalam, merupakan doa yang sempurna dan amat indah.


BAPA KAMI YANG DI SURGA DIKUDUSKANLAH NAMAMU
Sebutan Bapa menunjukkan hubungan yang sangat akrab, di mana kita diijinkan bersandar pada Allah namun sebaliknya sebagai seorang anak yang baik, kita harus menaruh hormat dan juga memuliakan nama Bapa kita. Sebagaimana kita sebagai orang tua tidak ingin anak-anak kita mempermalukan nama kita, kita pun jangan mempermalukan Bapa kita.
“Dikuduskanlah namaMu” mengandung pengertian bahwa orang-orang percaya sepatutnya meletakkan Tuahn di tempat utama dalam hati dan hidup kita, serta menjaga hati dan hidup kita dalam kekudusan agar tidak mencemarkan namaNya. Apabila kita memiliki suatu benda yang sangat berharga, misalnya sebutir batu berlian, jrlas kita akan menempatkannya di suatu tempat yang khusus, tidak mungkin kita campur dengan sampah. Demikian pula Tuhan di hati dan hidup kita tidak bisa kita campur dengan sampah dosa kita.
Nama Tuhan yang dikuduskan melalui kehidupan kita memberi kuasa yang besar, kuasa untuk menginjak ular dan kalajengking, kuasa untuk menyembuhkan penyakit, kuasa untuk mengusir roh-roh jahat, namun nama Tuhan bukanlah sekedar rapalan sihir, kita ingat dalam Kisah Para Rasul 19 : 13 – 20 bagaimana pengalaman anak-anak Skewa yang menyebut nama Yesus tanpa benar-benar menguduskanNya dalam hidup mereka.

DATANGLAH KERAJAANMU, JADILAH KEHENDAKMU DI BUMI SEPERTI DI SURGA
Kalimat ini menunjukkan bahwa dalam hidup kita, kehendak Tuhan selalu diletakkan pada prioritas utama. Seringkali kita lebih banyak menuntut Tuhan, meminta ini, memohon itu. Tuhan memang mengijinkankita meminta, “mintalah maka akan diberikan kepadamu” (Lukas 11 : 9), namun ingat juga apa yang dikatakannya dalam Matius 6 : 33 “tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, kalimat ini dapat dikatakan identik dengan “Datanglah kerajaanMu jadilah kehendakMu”.
Bagaimana Kerajaan Allah bisa datang dalam hidup kita? Tentu saja dengan mengijinkan Allah bertahta di hati kita, menjadi Raja kita, memerintah atas hidup kita, bukan kita yang memerintah Allah, menuntut Allah melakukan ini dan itu bagi kepentingan kita. Kehendak Allah yang kita lakukan, bukan kehendak kita yang Allah lakukan. Kehendak Allah adalah kebenaran, dcari dan lakukanlah kebenaran itu, dan Tuhan akan mencukupkan segala sesuatu yang kita perlukan.

BERIKANLAH KAMI PADA HARI INI MAKANAN KAMI YANG SECUKUPNYA
Kalimat ini selain merupakan permohonan kita, juga merupakan janji pemeliharaan Allah terhadap kita. Allah akan mencukupkan segala keperluan kita setiap hari, itu sebabnya Yesus berkata dalam Matius 6 : 34 “Janganlah kamu kuatir akan hari besok...”, karena kasih Tuhan tak berkesudahan dan rahmatNya selalu baru setiap pagi (Ratapan 3 : 22 – 23). Melalui kalimat ini kita dapat mempelajari beberapa hal: janji pemeliharaan Tuhan yang selalu setia setiap hari memelihara kita, kita boleh meminta apa saja yang kita perlukan, sesuai janjiNya mintalah ‘secukupnya’, bukan berlebihan.

AMPUNILAH KAMI AKAN KESALAHAN KAMI, SEPERTI KAMI JUGA MENGAMPUNI ORANG YANG BERSALAH KEPADA KAMI
Melalui kalimat ini Tuhan Yesus kembali mengajarkan agar kita saling mengampuni. Mengampuni merupakan salah satu wujud kasih Ilahi, yang harus kita nyatakan dalam hidup kita. Karena Bapa hanya akan mengampuni kita jika kita mau mengampuni kesalahan orang lain terhadap kita.
Mengampuni memang tidak mudah, saat kita merasa difitnah, disakiti, kita bisa marah dan berduka. Tapi mari kita belajar dari Tuhan Yesus sendiri, yang ketika digantung dan dicemooh di kayu salib, masih dapat berdoa dengan tulus, memohonkan pengampunan bagi mereka yang menganiayaNya. Dengan mengampuni kita telah menyatakan buah Roh dalam hidup kita, yaitu kelemahlembutan dan kemurahan, serta membawa damai sejahtera dari Allah ke bumi ini.

JANGANLAH MEMBAWA KAMI KE DALAM PENCOBAAN, TETAPI LEPASKANLAH KAMI DARI YANG JAHAT
Kalimat ini merupakan janji perlindungan Allah pada kita, bahwa Ia akan melepaskan kita dari segala bentuk kejahatan dunia. Sebagaimana Israel dilepaskan dari tangan Mesir, tangan Tuhan juga telah dan selalu akan melindungi kita, melepaskan kita dari segala kejahatan.
“Jangan membawa kami ke dalam pencobaan”, kalimat ini bukan sekedar permohonan kita, ini merupakan pernyataan Allah juga. Bukan berarti Tuhan yang akan mendatangkan pencobaan pada kita, melainkan kita yang menyadari kelemahan daging kita, memohon padaNya untuk memberi kita kekuatan setiap hari supaya kita dapat kuat melawan setiap pencobaan yang datang, dan menang karena kita berjalan bersama Tuhan.

KARENA ENGKAULAH YANG EMPUNYA KERAJAAN DAN KUASA DAN KEMULIAAN SAMPAI SELAMA-LAMANYA
Kalimat ini merupakan pengakuan, pujian dan penyembahan terhadap Allah. Melalui kalimat ini kita mengakui Allah sebagai Raja yang Maha Kuasa, penuh kemuliaan, dan kita tunduk di bawah kuasaNya.

Sebagai doa yang diajarkan sendiri oleh Tuhan Yesus, Doa Bapa Kami sangat indah dan sempurna, namun bukan berarti kita harus menghafalkannya dan mengucapkannya setiap hari, tanpa mengerti isinya secara lebih rinci dan mendalam. Yang penting adalah pengajaran doa yang diajarkan Tuhan Yesus, bukan menghafal kalimat demi kalimat di luar kepala. Kalimat-kalimat doa kita biasa sangat indah dan puitis, namun apabila hanya serangkaian kalimat indah saja, semua itu tidak berarti. Jadikan lebih dulu doa sebagai nafas hidup rohani kita, sehingga hati kita penuh dengan penyembahan kepadaNya, bersandar pada namaNya, berharap pada kuasaNya, maka doa kita akan penuh kuasa dan yang lebih indah lagi doa bukan lagi sekedar kewajiban, melainkan akan menjadi kegemaran. Doa menjadi satu bagian yang tak terpisahkan dari hidup kita sehari-hari, dan hubungan kita dengan Allah terjalin semakin indah.

Tuhan memberkati....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar