Ada tiga orang pengusaha dari Indonesia, Amerika Serikat, dan Jepang datang bersamaan ke gerbang surga. Malaikat penjaga pintu surga mendatangi mereka dan berkata bahwa gerbang surga sedang membutuhkan perbaikan.
Sang Malaikat menanyakan penawaran harga dari masing-masing kontraktor:
Kontraktor pertama dari Amerika Serikat memperkirakan biaya perbaikan tersebut berkisar antara 300 dollar. Lalu sang malaikat menanyakan perinciannya. Sang kontraktor pun merincinya: 100 dolar untuk bahan material, 100 dolar untuk buruh, dan 100 dolar untuk keuntungannya.
Kontraktor kedua dari Jepang menyebutkan biaya 600 dolar. Dengan perincian masing-masing 200 dolar untuk material, buruh, dan keuntungan.
Ketika kontraktor ketiga dari Indonesia ditanya tentang biaya perbaikan gerbang, ia menjawab 5600 dolar. Sang malaikat kaget dan meminta perinciannya. Sang kontraktor dengan tenang mendekati malaikat dan berbisik, “Psst... 2500 dolar untukmu, 2500 dolar untukku dan sisanya mintalah kontraktor Jepang itu yang mengerjakan proyek tersebut.”
Renungan:
Alkitab dengan tegas mengingatkan kita bahwa, “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh membutu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka” (1 Timotius 6:10)
Banyak sekali orang yang memiliki prinsip “apa saja akan dilakukan demi uang”. Jika survey dilakukan, yakinlah hampir 99% kejahatan di bumi ini berawal dari uang. Namun, uang sendiri bukanlah benda yang jahat, dan sangatlah salah memiliki pendapat ekstrem bahwa umat Allah tidak layak berurusan dengan benda yang disebut “uang”.
Uang sangat kita butuhkan sebagai alat transaksi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Jadikan uang sebagai sarana dan pelayan kita! Jangan pernah menjadikan uang sebagai tuan atas hidup kita!
Dengan uang kita, penuhilah kebutuhan hidup kita, dengan uang kita layanilah Tuhan, dan dengan uang kita pula layanilah sesama!
Tuhan memberkati...
Sumber : “Sentuhan Hikmat 3 in 1”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar