Pada suatu hari, Yesus bersama ibu dan murid-muribNya menghadiri sebuah pesta perkawinan di kota Kana. Pesta berlangsung meriah dan semua undangan yang hadir bersukacita. Tetapi, para pelayan di dapur justru sangat sedih dan bingung sebab mereka kehabisan persediaan anggur. Padahal. Anggur mempunyai peranan penting dalam pesta orang Yahudi. Metreka tidak ingin kebahagiaan tuannya berubah menjadi rasa malu terhadap para undangan. Namun, mereka sendiri tidak mampu mengatasi masalah itu. Kesulitan itu diketahui oleh Maria, ibu Yesus, tetapi ia sendiri tidak mampu mengatasinya.
Maria lalu menghampiri Yesus karena ia tahu hanya Yesus yang dapat menolong. Maka Maria berkata kepada para pelayan di pesta itu, “Apa yang dikatakan Yesus kepadamu, lakukanlah itu.” Yesus menyuruh para pelayan itu mengisi enam tempayan dengan air. Dalam tradisi Yahudi, setiap rumah selalu menyediakan tempayan yang diisi air. Gunanya untuk membasuh tangan dan kaki para tamu yang datang. Setelah keenam tempayan itu terisi air, Yesus menyuruh para pelayan mencedok air itu dan membawanya kepada pemimpin pesta untuk dihidangkan kepada para tamu. Tentu saja pemimpin pesta itu senang setelah mencicipi anggur yang ternyata lebih baik daripada anggur yang dihidangkan sebelumnya.
Kuasa Yesus, yang mengubah air di dalam tempayan itu menjadi anggur, sungguh luar biasa. Peristiwa ini merupakan salah satu mujizat yang dilakukan Yesus dalam pelayananNya. Dalam kemahakuasaanNya, Yesus mampu mengatasi masalh dalam pesta perkawinan di Kana. Kita harus percaya bahwa Tuhan Yesus tetap berkuasa mengatasi berbagai masalah dalam hidup kita.
Tuhan memberkati….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar